Kejar Jam Tayang

Jasaview.id

Hati-hati dengan Smartphone kamu

Para peneliti dari Universitas Pennsylvania menerbitkan sebuah makalah baru di Journal Marketing yang menjelaskan bahwa perangkat yang digunakan orang untuk berkomunikasi dapat mempengaruhi sejauh mana mereka bersedia untuk mengungkapkan diri.

Penelitian yang  terbit dalam Journal Marketing berjudul "Pengungkapan Penuh: Bagaimana Smartphone Meningkatkan Pengungkapan Diri Konsumen" yang ditulis oleh Shiri Melumad dan Robert Meyer.

Apakah mungkin? Dalam penelitian baru tersebut menunjukkan bahwa itu sangat mungkin. Penelitian menunjukkan bahwa orang lebih bersedia untuk mengungkapkan informasi pribadi menggunakan smartphone dibandingkan dengan menggunakan komputer desktop.

Mengapa smartphone memiliki efek pada perilaku? Melumad menjelaskan bahwa "Menulis pada smartphone menurunkan hambatan untuk mengungkapkan informasi sensitif tertentu karena dua alasan;
1. Salah satu fitur ponsel yang paling menonjol adalah ukurannya yang kecil; pada umumnya lebih sulit dalam membuat dan melihat konten dibandingkan dengan komputer desktop. Karena kesulitan ini, ketika menulis atau merespon, seseorang cenderung untuk fokus pada menyelesaikan tugas sehingga menjadi tidak menyadari faktor-faktor eksternal yang biasanya menghambat pengungkapan diri, seperti kekhawatiran penyalahgunaan terhadap informasi tersebut. Ketika menggunakan ponsel di tempat-tempat umum mereka sering terpaku pada kontennya sehingga mereka tidak menyadari apa yang terjadi di sekitar mereka.

2.  Orang cenderung lebih terbuka pada ponsel mereka karena merasa nyaman dan akrab dengan ponsel mereka. Melumad menambahkan, "Karena smartphone kita selalu bersama kita dan melakukan banyak fungsi penting dalam hidup kita, mereka sering berfungsi sebagai 'dot dewasa' yang membawa perasaan nyaman kepada pemiliknya." Efek hilir dari perasaan-perasaan itu muncul dengan sendirinya ketika orang lebih mau mengungkapkan perasaan kepada teman dekat dibandingkan dengan orang asing. Seperti yang dikatakan Meyer, "Demikian pula, ketika menulis di ponsel kita, kita cenderung merasa bahwa kita berada di 'zona aman' yang nyaman." Sebagai konsekuensinya, kita lebih mau membuka diri. "

Data untuk mendukung ide-ide ini sangat luas dan mencakup analisis ribuan posting media sosial dan ulasan online, tanggapan terhadap iklan web, dan studi laboratorium terkontrol . Misalnya, bukti awal berasal dari analisis kedalaman pengungkapan diri, terungkap di 369.161 Tweet dan 10.185 ulasan restoran yang diposting di TripAdvisor.com. Dengan menggunakan alat pemrosesan bahasa alami otomatis dan penilaian manusia atas pengungkapan diri, para peneliti menemukan bukti kuat bahwa konten yang dihasilkan smartphone memang lebih banyak mengungkapkan diri. Mungkin yang lebih menarik adalah bukti dari analisis 19.962 iklan web "ajakan bertindak", di mana konsumen diminta memberikan informasi pribadi.

Temuan ini memiliki implikasi yang jelas dan signifikan bagi perusahaan dan konsumen. Salah satunya adalah jika sebuah perusahaan ingin mendapatkan pemahaman yang lebih dalam tentang preferensi dan kebutuhan nyata konsumen, ia dapat memperoleh wawasan yang lebih baik dengan melacak apa yang mereka katakan dan lakukan pada smartphone mereka daripada di desktop mereka. Selain itu, karena lebih banyak konten pengungkapan diri sering dianggap lebih jujur, perusahaan  bisa mendorong konsumen untuk mengirim ulasan dari perangkat pribadi mereka.

Tapi di situlah letak potensi peringatan bagi konsumen.  Temuan ini menunjukkan bahwa perangkat orang yang digunakan untuk berkomunikasi dapat memengaruhi apa yang mereka komunikasikan dengan orang lain secara online.

Waspadalah.

Tidak ada komentar

Diberdayakan oleh Blogger.